Hallo sobat, untuk pos pertama saya ini saya akan memberikan sebuah cerpen yang merupakan tugas dari sang maestro bahasa di sekolah.
tapi jika sobat ingin copy paste sertakan juga nama penulisnya : Gani Muhammad Zohari
hope u enjoy (y)
Kejujuran
Akar Kemakmuran
“Waah enak sekali ya orang orang yang duduk
disana…” ucapku sembari melihat suasana kelas dari jendela luar. Tiba-tiba
datang tiga orang wanita yang berlagak seperti model, dengan balutan busana
mini yang ketat serta make up yang tebal menutupi wajahnya.
“Mengapa
mereka melihatku seperti itu?” ujarku dalam hati.
“Hey
anak kampung! Ngapain lo disitu?”teriak salah satu wanita dengan suara lantang.
“A..aa..akuu lagiii..” jawabnku ragu. “Don’t mencemari sekolah ini yes! Ini kan
sekolah dady gue!” ucap salah satu gadis lain, yang kelihatannya ia adalah
‘penguasa’ disini.“Iya tuh udah bau, bawa banyak sampah lagi”ucap satu gadis
lagi.
Ya,
memang benar aku selalu membawa karung besar yang setiap harinya ditimbang di
para pengepul.
***
17 Maret 2016.
“Aduh!
Buuu! Ini dompetnya jatuh!” teriakku dari kejauhan. Ibu itu dengan ojeknya pun
berhenti dan menghampiriku.“Heh! Kamu maling ya?” ucap ibu itu menyentak. DEG!
Jantungku terasa berhenti berdetak, wajahku langsung pucat.
“E..Engga
bu, tadi dompet ibu jatuh terus mau saya kembalikan.”balasku gugup
“Aalah! Mana ada
maling ngaku. MAALIING! MAALIING!”
teriak si Ibu memanggil warga.
“Ada
apa pak? Saya ada dimana pak? saya kenapa pak?.” Aku terkejut melihat seorang
bapa-bapa berdiri disampingku dan mengatakan ini adalah rumahnya. “Sudah tenang
saja ya nak, tadi saya lihat kamu tergeletak di pinggir jalan dekat pasar tanah
abang, yasudah saya bawa kamu. Ngomong-ngomong kamu ngapain di pasar sampe
babak belur begitu?” pria itu menjelaskan. “Seinget saya tadi lihat dompet
ibu-ibu jatuh lalu saya panggil si Ibu itu untuk mengambilnya dari saya, tapi
eh malah ada banyak orang yang ngehajar saya.” Ucapku seadanya.
“Ohh
yasudahlah kamu tinggal disini saja dulu ya seb….” KRIINGGG!! Terdengar suara telepon, seketika itu manni datang “Tuan ini telepon dari pak
Zohari, katanya ada meeting penting.” Ucap asisten rumah tangga itu sembari
memberikan teleponnya.
Pak
Dika memang orang yang baik, tampan, mapan, tapi sayangnya ia baru saja cerai
dengan istrinya bulan lalu, alasannya karena pak Dika sering meninggalkan istri
dan anaknya ke luar kota bahkan ke luar negeri. Bahkan anaknya harus ia relakan
karena menjadi hak asuh ibunya. Hingga ia melihat Arif tergletak dijalan dengan
wajah polos dilengkapi sisa hantaman pukulan masa yang seenaknya. Arif
sebenarnya berwajah tampan, tapi sayangnya ia kotor.
Di
rumah pak Dika, Arif selalu membantu pekerjaan rumah disana, tentu saja seperti
biasanya ia lakukan dengan penuh keikhlasan serta kejujuran. Saat ia sembuh dan
akan kembali ke profesi semula untuk memulung, pak Dika melarangnya dan
menyuruhnya untuk tinggal dirumah ini, bahkan ia merawatnya, hingga
menyekolahkannya.
KRIIINGGG!!! Bel masuk sekolah berbunyi
memanggil para siswa, termasuk Arif baru sekolah lagi setelah 2 tahun menjadi
pemulung. Ia adalah tamatan kelas 6 SD, namun saat pulang sekolah rumahnya
terbakar habis dan ikut melahap semua keluarga yang ada di dalamnya. Hingga
Arif tinggal sebatangkara di jalanan Ibukota.
“Hey!
Ngapain lo masuk ke kelas gue? terlihat gadis yang saat itu membentaknya
bertanya. “A…Aku sekolah disini..”jawabku.
“Arif
dipanggil ke ruang kepsek!” Aku telah dituduh mencuri uang sebanyak 10juta karena
seorang guru melihatnya keluar dari gudang sekolah dengan mengendap-ngendap.
“Heh
dasar ya anak kurang ajar! Waktu itu dipasar mau nyopet sekarang ketemu lagi
mau ngambil uang saya? Ha?” bentak seorang wanita pemilik dompet itu di depan
kepala sekolah yang merupakan suaminya.”E…engga bu saya ga ngambil uang ibu…” “Sudah
tenang dulu ma, kita panggil aja pak Aep untuk melihat rekaman CCTV sekolah
kita.”
Pak
Dika pun dipanggil untuk melaporkan bahwa anaknya telah mencuri uang bu kepsek.
(di ruang pemantau) Benar saja, memang Arif yang
membawa sekoper uang itu. Lantas pak Dika terkejut tak terkira karena tahu Arif
adalah anak yang jujur sekali. Arif hanya diam. Namun tayangan rekaman itu
dilanjutkan dan JENG!JENG! bukan arif yang mencurinya tapi DEWI si gadis itu.
“DEEWWIIII!!!”
teriak ayah dan ibunya di ruang pemantau. Ya, dewi adalah anak dari pak kepsek
dan seorang model ternama pemilik uang itu.
“Arif
si anak pebisnis ternama yang jujur telah mengembalikan tas berisi uang 10 juta
dolar kepada model kenamaan Marshanda setelah dicuri Dewi anaknya sendiri di
sekolahnya.” Begitulah isi semua headline berita saat itu. Hingga karir sang
ibu anjlok, tidak ada job dimana mana dan ayahnya pun dipecat dari jabatan
kepala sekolah untuk selamanya
22 Maret 2026.
“Now
the planet mars has been used as a place for human life.” Begitu ucap Arif di
seluruh media di dunia. Prof.Arif selaku presiden Lapan yang telah menjadi
badan antariksa internasional.
Kini
bisnis pak Dika dan Pak Zohari kian sukses, begitupun anaknya yang sukses
menjadi presiden untuk badan pengembangan antariksa internasional. Namun tidak
bagi keluarga dewi, kini ayahnya telah meninggal, bahkan semua hartanya dijual
untuk ibunya yang sakit-sakitan, mereka sekarang tinggal di kolong jembatan dan
Dewi sendiri menjadi pelac*r di ibukota.
0 komentar:
Posting Komentar